logo

logo

Welcome to the Institute for the Study of Law and Muslim Society, an academic entity committed to being a center of excellence in developing legal knowledge and understanding the dynamics of Muslim societies.

Get In Touch

Sosialisasi Scholarship ke Leiden University

Sosialisasi Scholarship ke Leiden University

GOING DUTCH WITH LEIDEN UNIVERSITY

 

 

Sebagai bagian dari kontribusi kelembagaan terhadap pengembangan akademik, Institute for the Sudy of Law and Muslim Society (ISLaMS) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi beasiswa ke luar negeri. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Office of Leiden University in Indonesia. Fokus kegiatan ini adalah sosialisasi studi program magister ke Universitas Leiden Belanda. Kegiatan ini digelar pada hari Rabu, 7 Februari 2024 mulai pukul 09.00 – 12.00 dan bertempat di Ruang Teknoklas Lantai 1 Fakultas Syari’ah dan Hukum. Hadir dalam kegiatan ini adalah: Perwakilan dari Office of Leiden University, yaitu Rosalia Damayanti (Education Promotion Office) dan Zweta Manggarani (Academic Coordinator), Direktur Eksekutif ISLaMS, Prof. Euis Nurlaelawati, M.A., Ph.D yang juga alumni Leiden University,  Prof. Dr. Ali Sodiqin, M.Ag (Sekretaris ISLaMS), dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syari’ah dan Hukum, Dr. Sri Wahyuni, M.Hum. Peserta kegiatan ini adalah para mahasiswa Program Sarjana dan magister di lingkungan Fakultas Syari’ah dan Hukum serta mahasiswa dari fakultas lain di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. 

Kegiatan sosialisasi ini dimoderatori oleh Prof. Euis Nurlaelawati. Mengawali sosialisasi, Prof Euis menceritakan pengalamannya selama kuliah di Leiden University untuk memotivasi mahasiswa agar bersemangat melanjutkan studinya ke luar negeri. Selanjutnya penjelasan tentang Universiteit Leiden dan bagaimana mengakses beasiswa disampaikan oleh Zweta Manggarani dan Rosalia Damayanti. 

Zweta memulai presentasinya dengan menjelaskan pentingnya memperkuat jaringan internasional, yaitu dengan cara studi ke luar negeri. Hal tersebut dapat diperoleh ketika mahasiswa kuliah di Universiteit Leiden. Mengapa Leiden, tanya Zweta. Universiteit Leiden merupakan universitas tertua di Eropa yang didirikan pada tahun 1575. Saat ini mahasiswanya berjumlah 33.000 orang, dengan jumlah 5000 mahasiswa internasional yang berasal dari 130 negara. Universiteit Leiden memiliki 7 (tujuh) Fakultas, 82 program studi dan 200 spesialisasi. Terdapat 14 program studi yang dibanggakan, termasuk di dalamnya Prodi Hukum (Law). Sistem perkuliahannya juga sangat menarik. Untuk program magister terdapat dua pilihan, yaitu riset intensif 1 atau 2 tahun. Metode pembelajarannya menggunakan  student centered approach, interactive teaching methods, less hierarchical, more personal, final project/thesis, programme/study coordinators for support, focus on career path, dan sebagainya. Mahasiswa didorong untuk memiliki opini tersendiri terhadap bacaan-bacaan yang diberikan oleh dosen.

Hal yang menarik dari Universiteit Leiden adalah lokasi kampusnya yang inspiring, biaya kuliah yang kompetitif, banyak kesempatan mendapatkan beasiswa, memiliki pengalaman sebagai international student, dan lain-lain.  Universitas memiliki kebijakan untuk menjaga komposisi kelas international, guna memberikan proporsi yang adil bagi setiap negara. Reputasi Universiteit Leiden juga sangat membanggakan karena memiliki tradisi dan inovasi lebih dari 449 tahun, menjadi Bastion of Freedom (benteng kebebasan), 16 nobel laureates, 22 spinoza Proze Winners, notable alumni, top ranked institution-top 1% world-wide.

Narasumber kedua, Rosalia Damayanti menjelaskan detil dari Universiteit Leiden dan bagaimana persyaratan applynya, termasuk mendapatkan beasiswa. Universiteit Leiden memiliki dua lokasi kampus: Leiden dan The Hague atau Den Haag. Jaraknya tidak terlalu jauh dan juga dekat dengan ibukota yaitu Amsterdam. Dengan memiliki Visa Scheingen, mahasiswa yang kuliah di Leiden dapat masuk ke negara-negara lain di Eropa. 

Menurut Rosa, pendaftaran dilakukan secara online dan tidak ada tes masuk, baik tertulis maupun wawancara. Oleh karena itu, calon pelamar harus harus mempersiapkan dokumen penting, seperti: English proficiency score (Toefl/IELTS: 7,0 untuk Law), transkrip, ijazah, motivaton/personal statement, yang berisi: cerita tentang diri sendiri -hobi, aktivitas, interest, mengapa tertarik jurusan tersebut, dan mengapa pilih leiden, letters of recommendation, CV, dan research proposal. Dokumen-dokumen tersebut menjadi dasar penilaian apakah calon pendaftar diterima atau tidak. 

Beasiswa pendidikan yang dapat diperoleh adalah dari: (1) Leiden excellence scholarship – partial scholarship: dasarnya nilai akademis, diberi potongan biaya 10.000-15.000 euro; (2) LPDP Regular Program for master and Ph.D, dan (3) LPDP – OKP Priority Program for three master’s study programs: LLM Law and Digital Technologies, MSc Crisis and Security Management, and MA Colonial & Global History Colonial. Bagi mahasiswa yang diterima, pihak Universiteit Leiden akan membantu mereka dalam hal: Visa dan residence permit, student advisors, academic support: study advisors and programme coordinators, legal and financial counselors, career services, excellence programmes, and housing office. 

Para peserta sangat antusias menyimak paparan dari kedua narasumber. Hal ini terlihat Ketika dibuka forum tanya jawab, banyak mahasiswa yang mengangkat tangan. Beberapa pertanyaan peserta terkait dengan akses ke perpustakaan dan manuscript kuno, suka duka belajar di Leiden, bagaimana kultur masyarakat Belanda, relevansi belajar hukum di Universiteit Leiden, apakah ada short course di Leiden, berapa banyak beasiswa yang didapat dan berapa biaya hidup di Leiden, dan sebagainya.